Senin, 26 November 2012

Terimalah Cintaku Ini


Ketulusanmu
Membasahi hatiku
Ketegaranmu
Menyelimuti langkahku

Bagaimana aku bisa meninggalkanmu
Bagaimana aku bisa menyakitimu
Saat kau lemah
Ku bangkit menguatkanmu

Izinkan bahumu pelepas lelahku
Jika memang bebanmu terlalu berat
Bertahanlah untukku
Jangan kau diam karena aku tak bicara




Seandainya kau mengerti
Hati ini selalu ingat dirimu
Apakah kau tidak percaya
Bawalah selalu jiwaku untuk bersamamu

Ku ulurkan tangan penuh suka cita
Memberikan untukmu tanpa ku berharap
Agar aku bisa tenang melangkah
Baiklah aku bisa 
Menerima kau untuk kembalikan cintaku ini

Jumat, 09 November 2012

Menjadikanku Pasangan Hidupmu

Rindu ini telah memasuki gerbang kedamaian
Lalu kau menyambutku di kejauhan di kediamanmu
Aku melangkahkan kaki untuk menghampirimu
Kau pun melangkah untuk mendekat

Ada rona warna yang tidak asing bagiku
Disaat yang sama, aku dan kamu melebarkan arah tangan
Untuk kita saling menyambut
Harap dalam kesucian cinta sepasang manusia

Kita telah berdekatan
Hanya tinggal selangkah untuk dapat bersama
Selamanya
Dalam ikatan bahagia




Yang membuat aku menangis
Juga tersenyum
Disaat kamu tulus mengatakan
"Maukah kau menikah denganku"

Jantungku berdetak kencang
Akankah ku jawab karena aku bahagia
Ataukah aku menjawab karena aku berharap
Sungguh ketidakbisaanku untuk menjelaskan

Yang ada di hati
Menyelimutinya
Adalah karena keindahan pribadimu
Menuntunku tuk melangkah bersamamu

Keluargamu menyambutku dengan baik
Kini tidak asing bagiku untuk hidup bersama mereka juga
Dan menganggapku ada bagian dari mereka
Mencintai dan saling mengasihi

Apakah aku sudah membuatmu bahagia?






Hi cinta
Apakah kau mau bersemi dihatiku
Memberikanku senyumanmu selalu
Membahagiakanku

Mungkin aku lemah dengan kesedihanku
Bahkan tidak bisa air mata ini mendengarkannya
Apakah hanya kau cinta
Yang dapat membuatku mengerti

Aku ingin menggapai harapan dan impian yang terindah
Waw! Bintang itu bersinar
Cinta, dalam waktu sebentar kau telah bertanya
“Apakah aku sudah membuatmu bahagia?”

Ku jawab dengan tersenyum
“Sudah”

Sabtu, 27 Oktober 2012

Melunakkan Hatiku



Jika engkau ibarat air
Maka kau telah membuat batu di kepalaku hancur
Yang pernah mengeraskan pemikiranku
Akan kebutaanku pada seseorang yang kucintai selama ini..

Kini engkau telah hadir di hidupku
Membimbingku..
Akan ada kebenaran yang membuat hati ini menerimamu
Cintaku, kini jadilah dirimu yang ada dihatiku
Bukan orang yang pernah kucintai sebelumnya

Aku yakin bahwa hanya engkaulah hati ini dapatkan ketenangan
Dekat pada kebahagiaan yang hakiki

Cinta..
Rumitkah?
Tidak bagiku..
Cinta adalah kesederhanaan

Kelembutanmu
Kasih sayangmu
Ketulusanmu
Benar kurasakan dan tak kan pernah hilang

~Always Love You~

Sabtu, 13 Oktober 2012

Datang Kembali



Setelah sebulan berpuasa
Saat yang kutunggu datang
Adalah kemaafan dari orang - orang tercinta
Walaupun hanya pesan di media

Kubuka Hp
 Kau membalas pesanku
Hatiku tenang
Seperti udara sejuk
Yang berhembus dalam keheningan malam

Dua hati yang seakan menyatu
Merajut kata - kata yang teruntai dengan indah
Hati ini bahagia
Kau menyambut dan berharap aku datang padamu lagi

Memang itu juga
Yang kuharap kita bisa menyatu
Lewat satu hari aku mangabaikanmu
Sepertinya kau punya kesibukan yang membuatmu melarangku

Tapi memang anugrah
Sampai suatu saat kau hubungi aku
Di saat aku sedang sendiri menyepi
Datang menggodaku untuk ku menjadi tersenyum

Terkadang kau emosi
Terkadang kau bersemangat
Untukku menginginkan kau mengajari satu hobby-mu
Agar aku dapat mengenalmu dengan baik

Jika bulan esok kau tepati janjimu kepadaku
Maka Allah telah menyatukan kita
Untuk selalu saling bertemu
Untuk selalu saling belajar
Mengerti keinginan satu sama lain
Tidak ada keegoisan dariku & darimu 

Biarkan alam tersenyum pada kebaikanmu sayang
Terimakasih untukmu
Hanya karena kau sayang kepada keluargaku
Kita berdua bagaikan cermin

Melihat satu sama lain dengan pandangan yang sama
Saling memahami sesama
Karena kita cinta pada kedamaian
Kita mengagumi kebaikan

Kau Pujaan Hatiku & Hatinya

Di saat perjalanan ku tempuh
Terkadang jenuh kudapati
Namun kadang ingin ku tersenyum
Melihatmu
Menatapmu

Kecil hati ini tuk ungkapkan
Di saat yang tepat telah ku buka
Harapanku kepadamu
Apakah ini baik?

Tapi aku merasa semakin dewasa
Ingin berbagi bahagia ini hanya kepadamu
Bahwasannya hanya kamu
Yang membuatku mengerti arti bersujud




Satu hal yang tidak kusuka
Jujur
Ternyata kau pujaan hatiku
Tapi aku tau pasti pujaan hatinya juga

Di salah satu fakta yang hanya aku pahami
Dalam bingkai jelas wajahmu & wajahnya
Disatukan olehnya
Oleh kesalahan

Kubiarkan hati ini mengerti
Memahami bahwa aku harus pergi
Tidak perlu ada yang di tanyakan
Tidak perlu juga harus menyatukan

Hal Berbagi





Detik yang kusempatkan dalam waktu
Mengalunkan nada yang menyentuh hati
Hati seorang wanita yang menyimpan cerita
Untuk dapat berbagi cinta

Cinta kebersamaan
Cinta kedamaian
Cinta kehadiran
Cinta keilmuan

Harapan untuk menyumbangkan tulisan
Prestasi yang akan di capai bagi mereka
Setiap lembar yang terbacakan
Adalah pahala bagi para sukarelawan

Bahagianya jika saat tersulitku tuk mendapatkan
Mudah bagi mereka tuk menerima itu semua
Manfaat yang luar biasa dari sebuah kasih sayang
Sumbangan beribu buku, beribu ilmu & beribu cerita

Jika itu tersampaikan setiap hari
Maka setiap hari pula mereka dapat melihat dunia
Terpuaskan juga pencapaian prestasi
Untuk bangsaku

-Djarum dan Kaskuser Gelar Hikmah Puasa dengan Berbagi Buku-
18 Juli – 26 Agustus 2012 di Jakarta

Kamis, 02 Agustus 2012

Ku Mengangis Untukmu





Karya : Henny Witdiastutik
20 Maret 2008


Cinta yang lama
Ada di hati
Melupakanmu adalah sesuatu yang kuhindari
Terlanjur ku selalu berharap
Dirimu menyukaiku


Namun tak sedikitpun
Rasa cinta bertemu
Ku menangis karenamu
Ku menangis untukmu


Lelah menunggu
Berharap sesuatu keajaiban
Cinta menjalar dalam tubuhku
Namun semua
Hilang bersama waktu
Waktu yang lama
8 tahun ku berharap namun sia - sia


Cinta,,,
Tak bisakah kau kembali untukku
Ku menangis untukmu
Sampai akhir waktu


Diambil dari
Kumpulan Puisi

Selasa, 31 Juli 2012

Hadirmu




Karya : Henny Witdiastutik
20 Maret 2008




Samar ingatanku kepadamu
Detik - detik itu mengeluh
Terpasang di dalam hati
Ku ingin bersamamu


Baru kusadari
Saat ini baru kukenali dirimu
Perasaan menggelayuti
Ku ingin bersamamu


Hadirmu di hari - hariku
Membuat tak bisa melupakanmu
Do'a selalu kupanjatkan
Hanya untukmu


Ku berharap dalam hidupku
Allah kan menjadikanmu
Teman hidupku
Selalu


Diambil dari
Kumpulan Puisi

Sabtu, 28 Juli 2012

Kesucian





Karya : Henny Witdiastutik
13 Agustus 2003

Awan gelap terlihat
Bagai hati yang tak memikat
Menghancuri niat yang tulus
Membebani hidup tak terbungkus

Indah memancar ketika sinar terang menyelimuti
Namun berkalut, hidup terus berkalut
Menyisakan waktu yang bernoda
Menghilang tawa dan canda

Kurangnya pancaran itu
Sampai hilangnya kemanjaannya
Terbang menjauhi nirwana
Menghampiri langit yang luas di sana

Kepergian tak membuat gelisah
Karena menjadi sebuah keindahan

Kini hati menjadi tenang
Duka telah jauh terbuang
Kesucian hati kini memancar
Menyinari hidup yang damai

Diambil dari
Kumpulan Puisi

Mengemis Cinta





Karya : Henny Witdiastutik
13 Agustus 2003

Sendiri...
Kuteringat masa lalu
Berdiam menangisi nasibku
Tak berderai air mata
Namun luka masih merekat

Menyesal diri jauh tak nampak
Menyusuri hidup tanpa jejak
Kemanakah harus kucari  jalan terbaik?
Namun banyak jalan penuh onak dan duri
Kuikuti kata hati tanpa menlintasi
Terus kuikuti
Namun yang kutemui hanya sebuah kenyataan
Merangkul beban tak berisi

Sakit hati ini
Sampai ku berdiam dalam kecemasan
Kubayangi masa depan
Terlintas dalam hatiku
Diriku punya iman, punya hati
Mau kemanakah semuanya?

Kutersadar dalam ruang dan waktu
Mengalir air mata ini di hati
Menjemput kehadirat-Mu
Meraih tinggi cinta-Mu
Hanya untukku

Diambil dari
Kumpulan Puisi

...Maaf...





Karya : Henny Witdiastutik
2 Desember 2002



Kuingat masa lalu
Rasa bersalah di hatiku
Telah menjelma menjadi satu
Dalam desah nafasku


Kuingin merubah hidupku
Untuk selalu mengadu
Akan hari - hariku
Bersama hilangnya waktu

Kulewati mimpi - mimpi kelabu
Terasing dalam jiwaku
Menjemput kesunyian tabu
Yang terus menggelayutiku

Tak nampak kebersihan dalam kalbu
Untuk itu maafkanlah daku

Salahku...
Kecerobohanku...
Juga kebencianku...

Diambil dari
Kumpulan puisi

H.A.M.P.A





Karya : Henny Witdiastutik
19 November 2002

Ku melihat sebuah benda berdiri tegak
Namun tak nampak
Ada bayangannya
Kuperhatikan dalam - dalam
Tak juga muncul bayangan itu
Melewati mata yang tak berkedip

Hampa...
Yang kulihat hilang sekejap mata
Mencari terus mencari
Tak kutemukan pula

Hingga kapan ku harus menunggu
Siang malam menatapi benda itu
Ku tak ingat kemana diriku
Menuju satu yang kutumpu

Hilang...
Sungguh benda itu hilang
Yang kuharap akan kembali
Sunyi kuharap akan kembali
Sunyi menyelinap di hati
Tak kutemui hingga hilang mentari

Diambil dari
Kumpulan puisi

Senin, 23 Juli 2012

Cuma 1...



Karya : Henny Witdiastutik
29 September 2002



Hari yang tenang?!
Membuatku senang
Semuanya jelas terpampang
Dalam hatiku berjuang


Dulu yang ku sayang
Kini ku harus membuang
Namun dalam hatiku berkembang
Cuma 1 yang terngiang


Cinta ...
Itulah cinta
Untukku hanya 1 saja
Yaitu Allah SWT [Subhanallah Wa Ta'ala]



-Diambil dari Kumpulan Puisi-

Puisi ini kubuat saat aku baru lulus SMU, karena cinta semu terhadap laki - laki yang kuberharap kelak akan menjadi imam di hidupku. Tapi dengan kesedihan yang ku tunjukkan dengan air mata membuatku saat itu sadar, begitu besar cintaNya aku dapat mengerti cinta yang sejati dan haqiqi hanya milikNya

Kusesali

Karya : Henny Witdiastutik
29 September 2012


Dulu...
Kumenangis demi perasaan
Cinta, kasih sayang juga kesedihan
Seperti dalam mimpi dam anganku
Yang merasa kalau sama dicintai

Ternyata...
Walaupun itu benar dan nyata
Namun ku tetap merelakannya
Dalam hati sungguh ku menyesal


Satu yang akan kulakukan dalam hati
Cinta sejati
Cinta haqiqi
Pada-Mu Illahi Rabbi

Semua yang terlewati
Kini ku susuri
Perlahan ku jalani
Hanya kepasrahan yang terjadi


-Di ambil dari kumpulan puisi-

Kini Ku Tahu


Karya : Henny Witdiastutik
29 September 2002


Saat aku merasa bimbang
Pikiran menjadi ragu
Akan kemanakah diriku?
Pertanyaan demi pertanyaan kutatapi
Lemah hati ini menjawabnya
Namun ku coba... dan terus kucoba








Semua kujalani dengan harap
Hasil tak pasti yang kudapat
Namun terbuka hati dan jiwa
Saat Engkau memberiku hidayah


Semua jelas dan pasti
Yang tadi ku ragu, kini jelas terpancar
Bahwa hanya Engkaulah yang ada di hatiku
Walau angin dan badai menerpaku
Akan kuberlindung kepadaMu


Kini aku tahu ya Allah...
Akan kemanakah diriku?
Satu per satu beban itu akan berkurang
Saat aku memintaMu
Tanpa berpaling, tetap kutemui Engkau


Akhirnya jiwa ini tenang
Sakit yang bersarang dalam hatiku
Kian memudar dan terlepas
Setiap waktu kuharap Ridho-Mu
Setiap detak jantungku, kuharap belas-Mu
Setiap langkahku, kuharap penghargaan do'aku pada-Mu



-Diambil dari kumpulan puisi-

Selasa, 17 Juli 2012

Malam Kerinduan



Karya : Henny Witdiastutik
30 Agustus 2002

Ketika ku tersadar akan waktu
Malam membangkitkanku
Tertekan rasa dalam batinku
Keperihan masa lalu

Tanpa kusadari
Air mata ini mengalir
Menyesali untuk mengakhiri
Kerinduanku yang terpendam

Tiada kata terindah yang kan kuucapkan
Melainkan segenggam perasaan cinta
Tercipta suasana di hati
Membuka hingga keceriaan terpancar

Kini malam yang merindu
Semakin membuatku mencekam
Derai tangis dan tawa bercampur
Menusuk hingga jantungku

Lelah kudapati
Hingga ku terlewati dalam kelelapan
Semuanya tersadar hingga esok pagi
Hanya keikhlasan dan keridhoan-Mu lah yang kuharapkan
Cinta suci hanya pada-Mu Illahi

Diambil dari 
-Kumpulan Puisi-

Rabu, 27 Juni 2012

Kelemahan Cinta



Jantung ini berdetak kencang
Saat ku dengar namaMu
Lemah hati ini saat kusanjung diriMu
Tegar jiwa ini saat kugenggam sinarMu

Oh ... Rasanya indah sekali kalbuku yang tenang
Memancar kerlip dalam jiwa yang terang
Sendu mengharapkan janji yang tak pasti
Kealpaan terlihat saat ini

Mengapa semua ini hancur dalam sekejab?
Hanya dengan setitik noda
Yang membuat kerinduan terhapus
Kemesraan hilang tanpa keraguan
Memecahkan satu kehidupan yang damai
Ingin rasanya menjerit
Namun tak dapat menghilangkan goresan lukan dalam
Semakin kupupuk dengan kelemahan
Semakin jatuh diri ini meratapi kedukaan

Akankah kembali jiwa suci itu saat aku begini
Mungkinkah kudapati cinta suci itu saat aku begini
Ternyata hanya keikhlasan hati
dapat menerima semua ini
Sungguh tak mudah kubangun kembali
Keabadian cinta haqiqi
dalam genggaman cinta suci Illahi


-Diambil dari Kumpulan Puisi-

Hanya Engkau Yang Tau




Karya Henny Witdiastutik
31 Mei 2002

Kulewati waktu begitu saja
Tanpa kusesali diri ini meninggalkannya
Harapan yang seharusnya indah
Kini hilang bagai tertelan bumi

Rabb...
Hanya Engkau yang tau diriku
Hanya Engkau yang mengerti diriku
Hanya Engkau yang memahami diriku
Hanya Engkau yang mengawasi aku

Kini tinggal tangis penyesalan
yang dapat menuangkan perasaanku
Kedukaan ini takkan pernah hilang
Ketika aku harus lari dariMu
Tapi aku tak mau
Aku ingin Engkau memelukku
dengan pelukan keteduhan dan kenyamanan

Rabb...
Ampunilah hambaMu ini
Hati ini terkoyak dan hancur tanpaMu disisiku
Namun kini hanya Engkau yang menyayangiku
Bawalah aku dalam ketenanganMu
Bawalah aku dalam keteduhanMu
Bawalah aku dalam kenyamananMu
Bawalah aku dalam kelembutanMu


-Diambil dari Kumpulan Puisi-

Hidup Ini Indah



Karya Henny Witdiastutik
22 Mei 2002


Tak terbayang waktu cepat berlalu
Gerbong - gerbong kehidupan terlintas dihadapanku
Sadar tidaknya diriku berjalan
Dalam ruang inspirasiku

Kenyataan memang benar
Hidup ini terlihat sangat indah
Walau kerlap kerlip memancar
berganti warna
Namun tetap saja indah

Dalam hidup ini pasti akan merasakan perjalanan
Kau tau apa itu?
Semua keindahan itu ada dalam dirimu
Ketika kau senang, pasti ada sedih
Ketika kau sedih juga pasti ada senang

Ternyata hidup itu seperti roda
Silih berganti menerpamu
Keindahan itu ternyata ada
Kalau kau mau merasakannya


Diambil dari Kumpulan Puisi

Ada Cinta

Karya Henny Witdiastutik
19 Mei 2002


Sadarkah kau dalam cinta?
Berjuta perasaan terindah
yang tertuang dalam jiwa
Keluar bagai untaian kata
Hati menyimpan segenap rasa

Mampukah kau tebar rasa cinta?
Indah terlihat, sejuk dipandang
Bangkit dari harapan dan cita - cita
Yang membuat tetap berjuang



Hanya dengan setetes air mata
Kau dapat merasakan cinta
Namun dapatlkah kau miliki cinta
dengan cara yang lain?
Ingatlah segala kesenangan
yang pernah kau rasakan
Begitu pula dengan kesedihanmu
Dengan perasaan yang kau rasakan
bangkitkan cinta dalam hatimu

Semua kekecewaan kan hilang
Pasrah menerima, belas mengharap
Kau pasti akan dapatkan
Cinta yang benar - benar kau tunggu
Yang selama ini terselimuti kegelapan
Namun kau akan merasa terang oleh pancaran
sinar cinta yang kau bangun
Dengan cahaya Illahi

-Diambil dari Kumpulan Puisi-

Dapatkah Kau Tau?



Karya : Henny Witdiastutik
14 Mei 2002

Baru ku sadari, hati ini berkata
mulai kapan aku akan berhenti mencari jawaban
Rasanya, tak kan pernah diam
melihat ini semua hatiku tambah tak mengerti

Ketika ku bertanya pada yang lain
ternyata jawabannya sama
Mungkin tak perlu bertanya
pasti akan terjawab sendiri

Lelah hati ini kalau terus bertanya
Lalu apa yang harus kulakukan?
melihat hati ini tak tenteram
Jangan disangka semua akan terbongkar
Bagaimana bisa .......
Seandainya dapat melihat yang sesungguhnya
tentu semua tak kan mengerti

Ternyata ada getar yang terasa
Mungkin itu jawabannya
Dari mana kau tau?
Baca saja hatinya
Sekarang terlihat ada sinar
yang terang memancar
Tanpa ada goresan noda yang menghalangi
Mulai saat ini akan aku bawa
Sampai hilangnya sinar itu kembali


Diambil dari Kumpulan Puisi

Kamis, 14 Juni 2012

Harap & Do'a Untukmu




Karya : Henny Witdiastutik
( 30 Desember 2001 )

Kenangan yang tak pernah aku lupakan
Dalam kerinduan do'a yang terlontar
Kuucapkan setiap ku berserah

Angan belaka terwujudnya satu prasangka
Tapi... Mungkinkah benar
Ku tak tahu harus bilang apa
Lebih baik tutup mulut
Karena suatu hari nanti ia pun tahu
Lewat tatapan mata yang tajam

Terpesona ku melihat kharismanya
Namun sangat teristimewa bagiku
Untuk mewujudkan kenyataan
Hanya Engkau yang tahu
Berikan aku satu sinar keindahan dalam hatiku


-Diambil dari Kumpulan Puisi -

Sempat




Karya : Henny Witdiastutik
( 30 Agustus 2001 )

Kering kurasa hidup ini
Tak ada suara merdu
Tapi ku harus berjuang
Tak perlu mengeluh

Kala duka mengalir
Hanya lapang harus berada
Detak kalbu mewarnai satu
Keterbukaan segala asa

Sedangkan waktu kian berlalu
Serangkaian lebih kugapai
Namun jiwa senang
Rasa itu pun lenyap

Terlewat waktu tergores dunia
Ku terus melakukan sesuatu yang dapat memberikan suka
Tapi tetap sempat kulewati duka yang menjelma


-Diambil dari Kumpulan Puisi-

Hidayah



Karya : Henny Witdiastutik
( 3 April 2001 )


Gembira berselimut duka
Selapis tiarap yang ku punya
Seusai badai melanda
Hidup seakan hilang sekejap mata

Serasa ingin ku gapai bintang
Sesal usaha hilang tercapai
Kembali gelap menutupi cahaya terang
Kini datang duka kembali

Termenung sesaat kadang terjadi
Tangis meleleh panjatkan do'a
Hanya Allah lah pergi kembali
Untaian do'a yang senada

Kini baru kusadari
Segalanya akan kembali
Kita pergi ke tempat asal
Hanya amal untuk bekal

-Diambil dari Kumpulan Puisi-

Rayuan Alam



Karya : Henny Witdiastutik
( PR Bahasa Indonesia,  28 Maret 2001 )


Kicauan burung bernfaskan riang
Mahkota bingkai laut indah nan permai
Berkilauan cahaya sang surya nan gemilang
Kala ku bersimpuh dalam keharuan

Secarik tetes embun menerpa
Berkipas angin yang meresap jiwa
Datang kembali kehijauan alam
Menjelma hidup kian melaju

Wahai kehidupan nan damai
Sayang teramat bimbang
Akan lepas merajut belahan datar
Kugapai hilang jangan tercapai

Oh, Tuhan Yang Maha Kuasa
Menakjubkan mata yang memandang
Rasa jiwa yang terpetik
Tercurah satu rasa yang indah

-Diambil dari Kumpulan Puisi-

Kehangatan

Karya : Henny Witdiastutik
( 29 Agustus 2001 )

Ketika tubuh meringkuh kedinginan
Sempat terkias bayangan sendu
Kutatap mentari berpancar terang
Dapat kusentuh sinar terang itu



Bersemi kuraut hari
Walaupun duka selalu menghampiri
Kan ku berlindung padaMu
Kalaupun rintihan menjelma
Selalu ku harap naunganNya
Kuingin selamanya bersemi selalu


Berdetak deras gerakan waktu
Kuhampiri perlahan pergeseran hari
Tetap kurasakan sentuhannNya
Kala suka dan duka menyambut
Selalu mendapat naunganNya
Sangat lembut...
Menjadi manja...
Oh... Indahnya...
Hangatnya...
Rasa itu menjadi satu

-Diambil dari Kumpulan Puisi-

Bertemu

Karya : Henny Witdiastutik
( 28 Agustus 2001 )

Kadang kuharus berfikir
Kenapa selalu berpapasan dengan yang kuingat?
Adakah dihatiku dan dihatimu saling merasakan satu kata?








Kuharap itulah cinta
Bertemu karena Allah serta berpisah karena Allah
Ketika harus ku jauh menarik wajah
Kutemui kesedihan menjelma







Tampak terngiang ucapan bijak
Sehingga kuharus mengingatnya
Untuk selalu ingin berjumpa
Seperti derap langkah yang terhitung


-Diambil dari Kumpulan Puisi-

Kenangan

Karya : Henny Witdiastutik
( 28 Agustus 2001 )

Lama...
Kuingat kembali yang telah lalu
Bersama bingkisan imut yang kuterima
Cantik teringat
Wangi tercium aromanya






Kendati harus menerima sesuatu yang sangat berharga
Kuharus menyimpan kenangan ini dengan baik
Kelembutan makna kudapati
Semoga kekal menjadi janji






Berbaur rasa senang menjadi suka
Derai kata - kata terucap indah
Semanis lantunan do'a dan harap
Akan kujadikan bingkai ingatan

-Diambil dari Kumpulan Puisi-

Kebaikan

Karya : Henny Witdiastutik
( 28 Agustus 2001 )


Ketika waktu telah berlalu
Terasa tercurah kata - kata terkait
Semua perlakuan lembut
Menyinari kalbu menarik jarak





Kaca hati berparas cantik
Lantunan desah nafas seirama
Kerinduan yang manis melapisi
Kepada orang - orang yang tercinta





Pendukung tertarik mendengar seruan
Kemampuan lebih dilakukan
Menyumbat ketakutan yang mengalir
Hanya satu rasa
Derai suka menyelimuti
Kebaikan...
Itulah yang terlaksana
Menjadi kedamaian


-Diambil dari Kumpulan Puisi-

Akhir Hidup




Karya : Henny Witdiastutik
( 28 Agustus 2001 )

Sinar hidup kian pudar
Bertopang kesungguhan hidup abadi
Senang tak lama, bahagia tak kekal
Ketika kau warnai dunia

Terbesit rasa seirama
Keinginan tetap dalam berpijak
Keangkuhan dari merobek hati
Sempit alas kan meringkuh
Ketika duka mulai berlabuh

Akankah kita merasakan kenikmatan?
Manis terasa, pahit bertumpuk
Meraih kelonggaran harap
Cukupkah kita melengkapi bekal?
Sedang amal kaubuat sempit
Diri tercampak satu tumpuan
Merasa diri duduk dalam tahta tertinggi
Padahal semua belumlah cukup

Kini semuanya pudar seketika
Kala kau pergi tuk selamanya
Ingatlah... Ingatlah...
Semuanya kan kembali
Tak kan bisa terulang masa lalu
Menderu... Merintih...
Tidak ada gunanya

-Diambil dari Kumpulan Puisi-