Rabu, 27 Juni 2012

Kelemahan Cinta



Jantung ini berdetak kencang
Saat ku dengar namaMu
Lemah hati ini saat kusanjung diriMu
Tegar jiwa ini saat kugenggam sinarMu

Oh ... Rasanya indah sekali kalbuku yang tenang
Memancar kerlip dalam jiwa yang terang
Sendu mengharapkan janji yang tak pasti
Kealpaan terlihat saat ini

Mengapa semua ini hancur dalam sekejab?
Hanya dengan setitik noda
Yang membuat kerinduan terhapus
Kemesraan hilang tanpa keraguan
Memecahkan satu kehidupan yang damai
Ingin rasanya menjerit
Namun tak dapat menghilangkan goresan lukan dalam
Semakin kupupuk dengan kelemahan
Semakin jatuh diri ini meratapi kedukaan

Akankah kembali jiwa suci itu saat aku begini
Mungkinkah kudapati cinta suci itu saat aku begini
Ternyata hanya keikhlasan hati
dapat menerima semua ini
Sungguh tak mudah kubangun kembali
Keabadian cinta haqiqi
dalam genggaman cinta suci Illahi


-Diambil dari Kumpulan Puisi-

Hanya Engkau Yang Tau




Karya Henny Witdiastutik
31 Mei 2002

Kulewati waktu begitu saja
Tanpa kusesali diri ini meninggalkannya
Harapan yang seharusnya indah
Kini hilang bagai tertelan bumi

Rabb...
Hanya Engkau yang tau diriku
Hanya Engkau yang mengerti diriku
Hanya Engkau yang memahami diriku
Hanya Engkau yang mengawasi aku

Kini tinggal tangis penyesalan
yang dapat menuangkan perasaanku
Kedukaan ini takkan pernah hilang
Ketika aku harus lari dariMu
Tapi aku tak mau
Aku ingin Engkau memelukku
dengan pelukan keteduhan dan kenyamanan

Rabb...
Ampunilah hambaMu ini
Hati ini terkoyak dan hancur tanpaMu disisiku
Namun kini hanya Engkau yang menyayangiku
Bawalah aku dalam ketenanganMu
Bawalah aku dalam keteduhanMu
Bawalah aku dalam kenyamananMu
Bawalah aku dalam kelembutanMu


-Diambil dari Kumpulan Puisi-

Hidup Ini Indah



Karya Henny Witdiastutik
22 Mei 2002


Tak terbayang waktu cepat berlalu
Gerbong - gerbong kehidupan terlintas dihadapanku
Sadar tidaknya diriku berjalan
Dalam ruang inspirasiku

Kenyataan memang benar
Hidup ini terlihat sangat indah
Walau kerlap kerlip memancar
berganti warna
Namun tetap saja indah

Dalam hidup ini pasti akan merasakan perjalanan
Kau tau apa itu?
Semua keindahan itu ada dalam dirimu
Ketika kau senang, pasti ada sedih
Ketika kau sedih juga pasti ada senang

Ternyata hidup itu seperti roda
Silih berganti menerpamu
Keindahan itu ternyata ada
Kalau kau mau merasakannya


Diambil dari Kumpulan Puisi

Ada Cinta

Karya Henny Witdiastutik
19 Mei 2002


Sadarkah kau dalam cinta?
Berjuta perasaan terindah
yang tertuang dalam jiwa
Keluar bagai untaian kata
Hati menyimpan segenap rasa

Mampukah kau tebar rasa cinta?
Indah terlihat, sejuk dipandang
Bangkit dari harapan dan cita - cita
Yang membuat tetap berjuang



Hanya dengan setetes air mata
Kau dapat merasakan cinta
Namun dapatlkah kau miliki cinta
dengan cara yang lain?
Ingatlah segala kesenangan
yang pernah kau rasakan
Begitu pula dengan kesedihanmu
Dengan perasaan yang kau rasakan
bangkitkan cinta dalam hatimu

Semua kekecewaan kan hilang
Pasrah menerima, belas mengharap
Kau pasti akan dapatkan
Cinta yang benar - benar kau tunggu
Yang selama ini terselimuti kegelapan
Namun kau akan merasa terang oleh pancaran
sinar cinta yang kau bangun
Dengan cahaya Illahi

-Diambil dari Kumpulan Puisi-

Dapatkah Kau Tau?



Karya : Henny Witdiastutik
14 Mei 2002

Baru ku sadari, hati ini berkata
mulai kapan aku akan berhenti mencari jawaban
Rasanya, tak kan pernah diam
melihat ini semua hatiku tambah tak mengerti

Ketika ku bertanya pada yang lain
ternyata jawabannya sama
Mungkin tak perlu bertanya
pasti akan terjawab sendiri

Lelah hati ini kalau terus bertanya
Lalu apa yang harus kulakukan?
melihat hati ini tak tenteram
Jangan disangka semua akan terbongkar
Bagaimana bisa .......
Seandainya dapat melihat yang sesungguhnya
tentu semua tak kan mengerti

Ternyata ada getar yang terasa
Mungkin itu jawabannya
Dari mana kau tau?
Baca saja hatinya
Sekarang terlihat ada sinar
yang terang memancar
Tanpa ada goresan noda yang menghalangi
Mulai saat ini akan aku bawa
Sampai hilangnya sinar itu kembali


Diambil dari Kumpulan Puisi

Kamis, 14 Juni 2012

Harap & Do'a Untukmu




Karya : Henny Witdiastutik
( 30 Desember 2001 )

Kenangan yang tak pernah aku lupakan
Dalam kerinduan do'a yang terlontar
Kuucapkan setiap ku berserah

Angan belaka terwujudnya satu prasangka
Tapi... Mungkinkah benar
Ku tak tahu harus bilang apa
Lebih baik tutup mulut
Karena suatu hari nanti ia pun tahu
Lewat tatapan mata yang tajam

Terpesona ku melihat kharismanya
Namun sangat teristimewa bagiku
Untuk mewujudkan kenyataan
Hanya Engkau yang tahu
Berikan aku satu sinar keindahan dalam hatiku


-Diambil dari Kumpulan Puisi -

Sempat




Karya : Henny Witdiastutik
( 30 Agustus 2001 )

Kering kurasa hidup ini
Tak ada suara merdu
Tapi ku harus berjuang
Tak perlu mengeluh

Kala duka mengalir
Hanya lapang harus berada
Detak kalbu mewarnai satu
Keterbukaan segala asa

Sedangkan waktu kian berlalu
Serangkaian lebih kugapai
Namun jiwa senang
Rasa itu pun lenyap

Terlewat waktu tergores dunia
Ku terus melakukan sesuatu yang dapat memberikan suka
Tapi tetap sempat kulewati duka yang menjelma


-Diambil dari Kumpulan Puisi-

Hidayah



Karya : Henny Witdiastutik
( 3 April 2001 )


Gembira berselimut duka
Selapis tiarap yang ku punya
Seusai badai melanda
Hidup seakan hilang sekejap mata

Serasa ingin ku gapai bintang
Sesal usaha hilang tercapai
Kembali gelap menutupi cahaya terang
Kini datang duka kembali

Termenung sesaat kadang terjadi
Tangis meleleh panjatkan do'a
Hanya Allah lah pergi kembali
Untaian do'a yang senada

Kini baru kusadari
Segalanya akan kembali
Kita pergi ke tempat asal
Hanya amal untuk bekal

-Diambil dari Kumpulan Puisi-

Rayuan Alam



Karya : Henny Witdiastutik
( PR Bahasa Indonesia,  28 Maret 2001 )


Kicauan burung bernfaskan riang
Mahkota bingkai laut indah nan permai
Berkilauan cahaya sang surya nan gemilang
Kala ku bersimpuh dalam keharuan

Secarik tetes embun menerpa
Berkipas angin yang meresap jiwa
Datang kembali kehijauan alam
Menjelma hidup kian melaju

Wahai kehidupan nan damai
Sayang teramat bimbang
Akan lepas merajut belahan datar
Kugapai hilang jangan tercapai

Oh, Tuhan Yang Maha Kuasa
Menakjubkan mata yang memandang
Rasa jiwa yang terpetik
Tercurah satu rasa yang indah

-Diambil dari Kumpulan Puisi-

Kehangatan

Karya : Henny Witdiastutik
( 29 Agustus 2001 )

Ketika tubuh meringkuh kedinginan
Sempat terkias bayangan sendu
Kutatap mentari berpancar terang
Dapat kusentuh sinar terang itu



Bersemi kuraut hari
Walaupun duka selalu menghampiri
Kan ku berlindung padaMu
Kalaupun rintihan menjelma
Selalu ku harap naunganNya
Kuingin selamanya bersemi selalu


Berdetak deras gerakan waktu
Kuhampiri perlahan pergeseran hari
Tetap kurasakan sentuhannNya
Kala suka dan duka menyambut
Selalu mendapat naunganNya
Sangat lembut...
Menjadi manja...
Oh... Indahnya...
Hangatnya...
Rasa itu menjadi satu

-Diambil dari Kumpulan Puisi-

Bertemu

Karya : Henny Witdiastutik
( 28 Agustus 2001 )

Kadang kuharus berfikir
Kenapa selalu berpapasan dengan yang kuingat?
Adakah dihatiku dan dihatimu saling merasakan satu kata?








Kuharap itulah cinta
Bertemu karena Allah serta berpisah karena Allah
Ketika harus ku jauh menarik wajah
Kutemui kesedihan menjelma







Tampak terngiang ucapan bijak
Sehingga kuharus mengingatnya
Untuk selalu ingin berjumpa
Seperti derap langkah yang terhitung


-Diambil dari Kumpulan Puisi-

Kenangan

Karya : Henny Witdiastutik
( 28 Agustus 2001 )

Lama...
Kuingat kembali yang telah lalu
Bersama bingkisan imut yang kuterima
Cantik teringat
Wangi tercium aromanya






Kendati harus menerima sesuatu yang sangat berharga
Kuharus menyimpan kenangan ini dengan baik
Kelembutan makna kudapati
Semoga kekal menjadi janji






Berbaur rasa senang menjadi suka
Derai kata - kata terucap indah
Semanis lantunan do'a dan harap
Akan kujadikan bingkai ingatan

-Diambil dari Kumpulan Puisi-

Kebaikan

Karya : Henny Witdiastutik
( 28 Agustus 2001 )


Ketika waktu telah berlalu
Terasa tercurah kata - kata terkait
Semua perlakuan lembut
Menyinari kalbu menarik jarak





Kaca hati berparas cantik
Lantunan desah nafas seirama
Kerinduan yang manis melapisi
Kepada orang - orang yang tercinta





Pendukung tertarik mendengar seruan
Kemampuan lebih dilakukan
Menyumbat ketakutan yang mengalir
Hanya satu rasa
Derai suka menyelimuti
Kebaikan...
Itulah yang terlaksana
Menjadi kedamaian


-Diambil dari Kumpulan Puisi-

Akhir Hidup




Karya : Henny Witdiastutik
( 28 Agustus 2001 )

Sinar hidup kian pudar
Bertopang kesungguhan hidup abadi
Senang tak lama, bahagia tak kekal
Ketika kau warnai dunia

Terbesit rasa seirama
Keinginan tetap dalam berpijak
Keangkuhan dari merobek hati
Sempit alas kan meringkuh
Ketika duka mulai berlabuh

Akankah kita merasakan kenikmatan?
Manis terasa, pahit bertumpuk
Meraih kelonggaran harap
Cukupkah kita melengkapi bekal?
Sedang amal kaubuat sempit
Diri tercampak satu tumpuan
Merasa diri duduk dalam tahta tertinggi
Padahal semua belumlah cukup

Kini semuanya pudar seketika
Kala kau pergi tuk selamanya
Ingatlah... Ingatlah...
Semuanya kan kembali
Tak kan bisa terulang masa lalu
Menderu... Merintih...
Tidak ada gunanya

-Diambil dari Kumpulan Puisi-

Bersenandung Kejujuran

Karya : Henny Witdiastutik
( 27 Agustus 2001 )


Kala kebohongan menjelma
Suara hati kadang galau tuk menerima
Sampai terngiang ucapan terbaik
Kemerlap bunga subur semerbak





Keindahan prilaku terpuji
Membawa kita ke alam yang sunyi
Berpijak pada jalan datar
Galau teriakan bergetar




Hentakan diri berpacu naik
Perlahan rasa jujur tertarik
Menghampiri kalbu yang sempit
Akhir kucapai duka sedikit

-Diambil dari kumpulan puisi-

Yang Ku Harap

Karya : Henny Witdiastutik ( 27 Agustus 2001 )


Beribu kata terpendam
Gejolak rasa tuk mengutarakan
Segala upaya ku gapai
Dengan keinginan ramai




Ketika mata hendak terpejam
Teringat kembali kata yang kejam
Berharap tuk membuang jauh
Tapi tuk sampai rasa mengayuh




Satu kerendahan hati kutemui
Akhir dari kelemahan jiwa ini
Semua perasaan dalam sudah kubuang
Hingga hidayah itu kembali datang

-Diambil dari Kumpulan Puisi-